Penguatan Aspek Pedagogik di Tengah Covid-19 (136)
Penguatan Aspek Pedagogik di Tengah Covid-19 (136)
Di tengah pandemi covid-19 yang semakin merebak tidak meredupkan guru dan mahasiswa untuk mengikuti webinar. PSBB tidak membatasi mereka untuk tetap menggali ilmu.
Webinar yang diselenggarakan oleh LP3M Unesa ini diikuti sekitar 1000 peserta se-Indonesia. Webinar ini menggunakan aplikasi zoom dan youtube chanel, Jumat (29/5).
“Luar biasa. Antusias masyarakat sangat tinggi sekali untuk mengikuti webinar ini. Tema yang diusung begitu menarik. Tema yang bertajuk penguatan aspek pedagogik dalam pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19,” terang Prima selaku pemandu acara.
Webinar dibuka dengan menyanyikan lagu Indonersia Raya. Lalu dilanjutkan oleh sambutan Rektor Unesa, Nurhasan. Ia menuturkan bahwa aspek pedagogik perlu dikuatkan dalam pembelajaran daring. Hal itu untuk memformulakan materi moda yang menyenangkan. Dilanjutkan dengan pemaparan narasumber dari Unesa. Tiga narasumber yang didapuk adalah Roesminingsih, Siti Masitoh, dan Mustaji.
Roesminingsih memaparkan materi tentang pendidikan keluarga sebagai pendidikan pertama dan utama. Ia menyampaikan bahwa kemiskinan bukan menjadi penghalang kesuksesan. Beberapa contoh orang tua inspiratif yang berhasil membuat anaknya sukses mampu menggetarkan semangat peserta.
“Empat anak tukang becak berhasil menempuh Pendidikan S-1 s.d S-3. Anak penjual gorengan kini sebagai calon dokter dari UGM,” terang Dosen Unesa itu.
Roesmningsih juga menyampaikan bahwa tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Selain itu sentra media sosial juga ikut andil memengaruhi pendidikan. Pada lingkungan keluarga, pengsuhan positif dari orang tua sangat penting bagi anak. Orang tua harus dapat memahami tahap perkembangan anak, komunikasi positif, dan membelajarkan disiplin positif.
Narasumber kedua, Siti Masitoh menyampaikan tentang konsep ajaran Ki hajar Dewantara dalam proses pembelajaran. Semboyan ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tutu wuri handayani sebagai perilaku pendidik. Ki Hajar mampu menciptakan pendekatan yaitu sistem among. Konsep ajaran dari Ki Hajar sampai sekarang pun sesungguhnya diterapkan. Empat kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial juga sejalan dengan konsepnya.
Dilanjutkan dengan narasumber terakhir yang tidak kalah menarik. Mustaji, Ketua Program S-3 Teknologi Pendidikan Unesa itu menuturkan materi bertema distance learning, the new normal. Distance learning (pembelajaran jarak jauh) tidak memerlukan ruang kelas, tidak perlu bertatap muka secara langsung, tidak terbatas oleh waktu, dan fleksibel artinya dapat dilakukan kapan saja.
“Adanya pandemi ini mengakibatkan pol belajar mengalami perubahan. Rumah menjadi tempat belajar. Orang tua berperan penting untuk mendorong minat belajar anak. Guru adalah orang yang sama-sama belajar bersama anak dan orang tua,” pungkas Mustaji.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow, reportase yang luar biasa Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
terimakasih bu. sukses juga untuk ibu. barakallah
Enak bacanya bu....salam literasi
salam kenal dan salam.literasi bu
Reportase yang sangat bermanfaat. Terimakasih telah berbagi ilmunya, bun.
Top, rajin ikut seminar. Selalu mengembangkan potensi diri. Sukses selalu bu
terima kasih bu. selagi ada kesempatan
Keren.. aq td g bs masuk zoom. Dan gak bakal absen
akunlewat youtub kok bu
Selalu aktif, keren
selagi ada kesempatan bu. Ibu jiga ikut deh kayake
Mantao bu ririn
terima kasih bu. Ibu juga keren